Turin - Juventus akan menjamu AC Milan dalam lanjutan Liga Italia. Kelompok ultras Juventini, Drughi, menyatakan tak akan bertindak rasial selama pertandingan untuk menghindari kritikan.
Pemain-pemain Milan acap kali menjadi sasaran pelecehan rasisme dari para pendukung tim lawan. Kevin Prince Boateng dan Mario Balotelli adalah dua contohnya.
Boateng menjadi korban pelecehan saat Rossoneri beruji coba dengan Pro Partia awal Januari lalu. Sementara Balotelli menjadi sasaran ejekan Interisti saat melakoni laga derby Milan di bulan Februari.
Juventini yang tak ingin tim kesayangannya mendapatkan masalah, menghimbau para anggotanya agar tak berlaku rasial saat Bianconeri menjamu Milan di Juventus Stadium, Senin (22/4/2013) dinihari WIB.
"Saat melawan Milan besok malam, kami harus menghindari bertindak ofensif atau melantunkan nyanyian rasis. Marilah jangan terpancing dengan permainan mereka. Para 'pengeluh' di Milan menunggu kita untuk terpeleset," tulis situs resmi ultras Juventini, Drughi.
"Hanya dibutuhkan satu tindakan offensif atau nyanyian rasis, atau beberapa suara monyet, untuk mendapatkan hukuman menggelar laga tanpa penonton dan mencuri pesta perayaan Scudetto dari kami."
"Oleh karena alasan itu kami meminta semua orang untuk bertanggung jawab. Kami harus bersorak pada warna klub kami dan tak membiarkan mereka melontarkan kritik pada kami," tambahnya.
Pemain-pemain Milan acap kali menjadi sasaran pelecehan rasisme dari para pendukung tim lawan. Kevin Prince Boateng dan Mario Balotelli adalah dua contohnya.
Boateng menjadi korban pelecehan saat Rossoneri beruji coba dengan Pro Partia awal Januari lalu. Sementara Balotelli menjadi sasaran ejekan Interisti saat melakoni laga derby Milan di bulan Februari.
Juventini yang tak ingin tim kesayangannya mendapatkan masalah, menghimbau para anggotanya agar tak berlaku rasial saat Bianconeri menjamu Milan di Juventus Stadium, Senin (22/4/2013) dinihari WIB.
"Saat melawan Milan besok malam, kami harus menghindari bertindak ofensif atau melantunkan nyanyian rasis. Marilah jangan terpancing dengan permainan mereka. Para 'pengeluh' di Milan menunggu kita untuk terpeleset," tulis situs resmi ultras Juventini, Drughi.
"Hanya dibutuhkan satu tindakan offensif atau nyanyian rasis, atau beberapa suara monyet, untuk mendapatkan hukuman menggelar laga tanpa penonton dan mencuri pesta perayaan Scudetto dari kami."
"Oleh karena alasan itu kami meminta semua orang untuk bertanggung jawab. Kami harus bersorak pada warna klub kami dan tak membiarkan mereka melontarkan kritik pada kami," tambahnya.
Posting Komentar