Roma - Sempat tak terkalahkan dalam 16
pertandingan berturut-turut di paruh pertama, performa Lazio mendekati
akhir musim malah menurun.
Dalam laga terakhirnya tadi malam, atau Minggu (21/4/2013) dinihari WIB, pasukan Biancocelesti kalah 0-1 di markas Udinese dalam lanjutan Serie A.
Itu adalah kekalahan kelima yang diderita Cristian Ledesma dkk. dari tujuh pertandingan terakhirnya di kompetisi domestik. Efeknya, mereka harus berusaha lebih keras lagi apabila masih bertekad meraih satu tiket ke Liga Champions musim depan.
Di klasemen sementara tim asuhan Vladimir Petkovic itu saat ini ada di peringkat kelima dengan nilai 51 dari 33 partai. Mereka terpaut delapan poin dari AC Milan di posisi ketiga, dan empat angka dari Fiorentina yang berada persis di atasnya.
Penurunan grafik Lazio di Serie A terjadi mulai akhir Januari, sejak dikalahkan Chievo di gionata 22. Padahal, sebelum itu mereka mencatat rekor fantastis, tak pernah kalah 16 kali berturut-turut di semua kompetisi.
Setelah ditekuk Chievo, dari 11 pertandingan liga berikutnya Lazio hanya menang dua kali, seri dua kali, dan kalah sampai tujuh kali. Di bulan ini (April) Lazio juga akhirnya tersingkir di Europa League setelah kalah 0-2 dan hanya bermain imbang 1-1 melawan Fenerbahce di babak perempatfinal.
"Dari rangkaian hasil yang kami dapat, ini adalah periode negatif buat kami, dan kami harus menganalisisnya," tutur Petkovic seusai laga melawan Udinese.
"Beberapa pemain kami sedang kurang tajam, misalnya Hernanes dan Cristian Ledesma. Tapi kami harus belajar untuk menang walaupun keadaannya sedang tidak bagus."
Walaupun performanya sedang menurun, namun kans Lazio untuk finis tiga besar masih terbuka. Mereka juga berkesempatan meraih satu gelar juara karena akan tampil di final Coppa Italia (melawan AS Roma) pada akhir Mei.
"Kami sedang membayar harga sebuah level psikologis," sambung Petkovic kepada Sky Sport Italia. "Kami kehilangan konsentrasi yang mana tidak seharusnya dilakukan oleh tim besar. Kami harus memperbaiki ini."
(a2s/ads)
Dalam laga terakhirnya tadi malam, atau Minggu (21/4/2013) dinihari WIB, pasukan Biancocelesti kalah 0-1 di markas Udinese dalam lanjutan Serie A.
Itu adalah kekalahan kelima yang diderita Cristian Ledesma dkk. dari tujuh pertandingan terakhirnya di kompetisi domestik. Efeknya, mereka harus berusaha lebih keras lagi apabila masih bertekad meraih satu tiket ke Liga Champions musim depan.
Di klasemen sementara tim asuhan Vladimir Petkovic itu saat ini ada di peringkat kelima dengan nilai 51 dari 33 partai. Mereka terpaut delapan poin dari AC Milan di posisi ketiga, dan empat angka dari Fiorentina yang berada persis di atasnya.
Penurunan grafik Lazio di Serie A terjadi mulai akhir Januari, sejak dikalahkan Chievo di gionata 22. Padahal, sebelum itu mereka mencatat rekor fantastis, tak pernah kalah 16 kali berturut-turut di semua kompetisi.
Setelah ditekuk Chievo, dari 11 pertandingan liga berikutnya Lazio hanya menang dua kali, seri dua kali, dan kalah sampai tujuh kali. Di bulan ini (April) Lazio juga akhirnya tersingkir di Europa League setelah kalah 0-2 dan hanya bermain imbang 1-1 melawan Fenerbahce di babak perempatfinal.
"Dari rangkaian hasil yang kami dapat, ini adalah periode negatif buat kami, dan kami harus menganalisisnya," tutur Petkovic seusai laga melawan Udinese.
"Beberapa pemain kami sedang kurang tajam, misalnya Hernanes dan Cristian Ledesma. Tapi kami harus belajar untuk menang walaupun keadaannya sedang tidak bagus."
Walaupun performanya sedang menurun, namun kans Lazio untuk finis tiga besar masih terbuka. Mereka juga berkesempatan meraih satu gelar juara karena akan tampil di final Coppa Italia (melawan AS Roma) pada akhir Mei.
"Kami sedang membayar harga sebuah level psikologis," sambung Petkovic kepada Sky Sport Italia. "Kami kehilangan konsentrasi yang mana tidak seharusnya dilakukan oleh tim besar. Kami harus memperbaiki ini."
(a2s/ads)
Posting Komentar