Ucapan Selamat Dari Berbagai Dunia

Untuk mengapresiasi suatu keberhasilan kita mengucapkan selamat kepada yang berhasil.


Berikut adalah ucapan "SELAMAT" dari berbagai bahasa di dunia:

AFRIKAANS veels geluk / goeie wense (formal)
ALBANIAN urime
ALSATIAN gràtülierung
ARABIC mabrouk / tahani (literary arabic)
ARMENIAN shnorhavor (singular) / shnorhavoranqner (plural)
AZERI tebrikler
BAMBARA félicitation
BASQUE zorionak
BELARUSIAN Вiншую (vinšuju)
BENGALI abhinandon
BOBO félicitation
BOSNIAN čestitam (formal) / svaka cast (informal)
BRETON gourc'hemmenoù
BULGARIAN поздравления (pozdravlénia)
BURMESE gon pyute pa te
CANTONESE kung hei lei
CATALAN felicitats
CHEROKEE donadaliheligv
CHINESE (MANDARIN) 恭喜 (gōng xĭ) / 恭喜你 (gōng xĭ nĭ)
CORSICAN felicitazioni
CROATIAN cestitke
CZECH blahopřání / gratulace
DANISH tillykke
DOUALA esimo
DUTCH gefeliciteerd
ENGLISH congratulations
ESPERANTO gratulojn
ESTONIAN palju õnne
FAROESE tillukku
FINNISH onnittelut / onnea
FLEMISH gefeliciteerd
FRENCH félicitations
FRISIAN lokwinske
FRIULAN auguri
GALICIAN parabéns
GEORGIAN gilotsavt
GERMAN Glückwunsch
GREEK Συγχαρητήρια (sinharitiria)
GUARANÍ rogüerohory
HAITIAN CREOLE felisitasyon
HEBREW mazal tov
HINDI subhkamna
HOKKIEN gyung he gyung he
HUNGARIAN gratulálok (I)
gratulálunk (we)
ICELANDIC til hamingju
INDONESIAN selamat
IRISH GAELIC comhghairdeas
ITALIAN congratulazioni / felicitazioni
JAPANESE omedetô
KABYLIAN mabrouk
KANNADA shubhashayagalu
KHMER kyum chouee tre aw
KINYARWANDA amashyi n'impundu
KOREAN chook-hah-hahm-nee-dah
KURDISH piroz dikim
LAO somseuï
LATIN I --> you (sing.) : tibi gratulor / we --> you (sing.) : tibi gratulamur
I --> you (plur.) : vobis gratulor / we --> you (plur.) : vobis gratulamur
LATVIAN apsveicu
LIGURIAN conpriménti
LINGALA longonya
LITHUANIAN laimingai / sveikinu
LOW SAXON efeliciteer
LUXEMBOURGEOIS félicitatiounen
MACEDONIAN честитки (čestitki)
MALAGASY arahabaina
MALAY tahniah
MALTESE congratulazzjoni
MAORI ka nui ngaa mihi
MONGOLIAN bayar hurgeye (Баяр хvргэе)
NDEBELE asengamhlophe
NORMAN alosouns / dégottaisouns
NORWEGIAN gratulerer
OCCITAN òsca
PAPIAMENTU pabien
PERSIAN tabrik miguyam (formal) / mobârake, tabrik migam (informal)
POLISH gratulacje
PORTUGUESE parabéns
PUNJABI vadaiyaan / mubaarakbad
ROMANI baxtaripe
ROMANIAN felicitări
we --> you (plur.) = vă felicităm
I --> you (sing.) = te felicit
RUSSIAN pozdravlaiu
SARDINIAN in ora bona / bonas uras
SCOTTISH GAELIC meala-naidheachd ort (singular, familiar)
meala naidheacht oirbh (plural, respectful)
SERBIAN cestitam
SHONA makorokoto
SINDHI wadhayoon mubarkoon
SINHALA subapaethum
SLOVAK blahozelania
SLOVENIAN čestitam ti
SOBOTA zobdone
SPANISH felicidades
SWAHILI pongezi
SWEDISH grattis
TAMIL valthukkal
TATAR kotlym sezne
TELUGU subhakankshalu
THAI ขอแสดงความยินดีด้วย (kaw sadeng kwam yin dee duay)
TURKISH tebrikler / bravo
UDMURT dzéchkylaśko (on behalf on one person)
dzéchkylaśkom (on behalf of two or more persons)
UKRAINIAN Вітання (vitan'a)
URDU mubarik ho
UZBEK tabriklaymiz
VIETNAMESE chúc mừng
WALLISIAN malié
WALOON ("betchfessîs" spelling) proficiat
WELSH llongyfarchiadau
WEST INDIAN CREOLE on gwan woulo / ba mwen la men an lèw
YIDDISH masel tov

Sorry In The World

Kita sering melakukan kesalahan dalam berbagai hal. Untuk menyesali hal tersebut kita harus meminta maaf kepada orang yang telah kita sakiti.

Berikut adalah ucapan "MAAF" dari berbagai bahasa di dunia:



Afrikaans: jammer
Albanian: Më vjen keq
Armenian: Կներեք
Azerbaijani: üzr
Arabic: مُتأسِّف!
Basque: sorry
Belarusian: прабачце
Bulgarian: съжалявам
Catalan: trist
Chinese (Simplified): 抱歉的
Chinese (Traditional): 抱歉的
Czech: promiňte
Danish: undskyld!
Dutch: pardon
English: Sorry
Estonian: vabandust!
Filipino: nagdaramdam
Finnish: anteeksi
French: pardon!
Galician: Sentímolo
Georgian: უკაცრავად
German: Verzeihung!
Greek: συγγνώμη!
Haitian Creole: უკაცრავად
Hebrew: מצטער
Hindi: खेद
Hungarian: (pardon) bocsánat!
Irish: brón
Icelandic: afsakið! fyrirgefðu!
Indonesian: maaf
Italian: scusa, scusate, scusi
Japanese: ごめんなさい
Korean: 미안합니다, 죄송합니다
Latvian: atvainojiet!
Lithuanian: atsiprašau!
Macedonian: Жал
Malay: maaf
Maltese: Sorry
Norwegian: beklager!; unnskyld!
Persian: متاسف
Polish: Przepraszam.
Portuguese (Brazil): desculpe, perdão
Portuguese (Portugal): perdão!
Romanian: pardon!
Russian: извините; простите
Serbian: жао
Slovak: prepáčte
Slovenian: oprostite!
Spanish: ¡perdón!, ¡disculpe!
Swahili: sorry
Swedish: förlåt!, ursäkta!
Thai: ขอโทษ
Turkish: affedersiniz
Ukrainian: вибачте
Urdu: معاف کرنا
Vietnamese: xin lỗi
Welsh: Mae'n ddrwg gennyf
Yiddish: נעבעכדיק

Hobbit Adalah Keturunan Manusia Dari Dimensi Keluarga Yang Berbeda?

“Spesies ini mengalami perkawinan silang sehingga menciptakan keturunan baru.”
CANBERRA, Australia – Hobbit makhluk kerdil asal Flores, terus menimbulkan perdebatan di antara para ahli. Terbaru, ilmuwan menilai hobbit berhubungan dengan kompleksitas keluarga manusia.
Flores Island location in Indonesia
Hobbit seringkali dianggap spesies yang berbeda dari manusia karena bertubuh kecil, manusia yang menderita penyakit tertentu atau malah spesies berotak kecil yang mampu menggunakan alat.
Teori terbaru yang muncul di Journal of Human Evolution menyebutkan bahwa makhluk ini berasal dari keturunan manusia berdasarkan urutan sejarah pra-manusia setinggi 5 kaki yang punah lebih dari 12 ribu tahun lalu.
Studi yang dilakukan oleh John Trueman dari Australian National University ini menawarkan alternatif baru.
Workers excavate a cave at Liang Bua, Indonesia, on Monday, Sept. 12, 2009, where the 18,000-year-old skeleton of a dwarf cavewoman was found in 2003. There is growing consensus that Homo floresiensis, nicknamed “the hobbit,”and a dozen others found since then, are a new hominid species. AP / Achmad Ibrahim
Daripada menggolongkan hobbit dalam pohon keluarga manusia, Trueman memandang ‘pohon keluarga’ ini memiliki tiga dimensi yang saling berhubungan.
“Lebih baik menjelaskan hal ini dengan menganggap adanya kompleksitas keturunan jauh kita, di mana menjadi tempat segala macam spesies muncul jutaan tahun lalu”
“Sayangnya, ada beberapa hal yang memisahkan kemudian terjadi perkawinan dengan makhluk yang berbeda.
Ini termasuk kelompok spesies yang telah punah yaitu hobbit atau Homo floresiensis,” kata Trueman.
Trueman beragumentasi bahwa analisis multidimensional ini memberikan kejelasan soal sejarah hobbit kuno.
Makhluk ini diperkirakan merupakan keturunan Australopithecus africanus , spesies mirip kera yang hidup pada masa dua juta tahun lalu. Spesies ini mengalami perkawinan silang sehingga menciptakan keturunan baru.
Trueman juga setuju bahwa hobbit termasuk keturunan manusia kuno. Pernyataan ini turut pula diamini oleh Debbie Argue dari ANU.
“Trueman menampilkan hipotesis alternatif bagi perkembangan manusia daripada sekadar pandangan alternatif bagiHomo floresiensis,” kata Argue.
Argue juga melihat adanya kesamaan antara hobbit dengan manusia kuno lainnya dalam penggunaan alat.
Meskipun hobbit memiliki fitur primitif, bentuk kerangka tengkorak spesies ini sedikit mirip dengan keluarga manusia.
“Bentuk otak menjadi sangat penting untuk dipelajari daripada sekadar ukuran otak,” kata Argue lagi.
Flashback Tentang Hobit
Fosil kerangka kecil ‘hobit’ mirip manusia yang ditemukan di Liang Bua, sebuah gua kapur di Flores, tahun 2003 lalu terus jadi misteri dalam dunia arkeologi, apakah itu fosil anak kecil, atau manusia abnormal?
Pasalnya pemeriksaan tulang mengungkapkan kerangka tersebut bukan seperti manusia pada umumnya.
Fosil  wanita purba yang diperkirakan berusia 18.000 tahun itu jauh lebih kecil dari ukuran manusia purba lainnya.
Arkeolog terkemuka menasbihkan fosil itu sebagai nenek moyang baru manusia, Homo florensiesis yang disama-samakan dalam tokoh kerdil dalam film ‘Lord of The Ring’,  Frodo Baggins dan mendapat julukan ‘hobbit’.
Seperti diberitakan Discovery.com, penelitian terbaru yang dimuat dalam Jurnal Boogeography yang dipimpin Hanneke Meijer dari Pusat Penelitian Biodiversiti Belanda, menyajikan alternatif jawaban.
Catatan arkeologi menunjukkan, spesies nenek moyang manusia, ‘homo erectus’ datang ke Flores, Nusa Tenggara Timur, pada masa pertengahan jaman Pleistocene, antara 781.000 dan 126.000 tahun lalu.
Homo floresiensis tidak tampak di masa-masa akhir periode Pleistocene, antara 126.000 dan 12.000 tahun lalu.
Homo Floresiensis
Meijer yakin setelah masa isolasi Pulau Flores, homo erectus beradaptasi dan berkembang menjadi hobbit,  meski banyak arkeolog tak sepakat bahwa manusia purba dari Flores yang berbadan dan berotak kecil itu adalah metamorfosa dari homo erectus.
Kunci untuk memahami hobbit Flores, kata Meijer, adalah dengan mempersempit lingkup cara pandang, yakni fokus pada lingkungannya di Flores.
Dia menjelaskan, di Flores, menurut data fosil, beberapa penduduk pulau, termasuk reptil dan mamalia, memiliki pengalaman pengkerdilan (dwarfism) atau menjadi raksasa (gigantism).
Fakta menunjukan, bahwa kasus-kasus yang terjadi pada hewan yang terisolasi akan mengalami perubahan besar tubuh secara drastis karena perubahan pemangsaan atau sumber makanan.
Alih-alih melihat mundur, arkeolog harus melihat fenomena di Flores sebagai contoh adaptasi evolusioner. (sm/ar/vs/inl/icc.wp.com)

Misteri manusia raksasa Indonesia Meganthropus Erectus

Fosil manusia raksasa yang berukuran tinggi 2,1 – 3,7 meter telah ditemukan di Sangiran pada tahun 1942 oleh Von Koenigswald.
Meskipun sejaman dengan Homo Erectus lain seperti Homo Soloensis yang mendiami wilayah tepian Bengawan Solo, keberadaannya belum dapat dijelaskan.
Bahkan nama latin spesies ini masih diperdebatkan mau merujuk ke genus mana dalam sistem taksonomi. Peralatan yang digunakan juga berukuran besar.
Meganthropus adalah nama umum yang diberikan kepada “rahang besar” beberapa tengkorak fragmen dari Sangiran, Tengah Jawa .
Nama ilmiah aslinya adalah Meganthropus palaeojavanicus dan sementara itu dianggap tidak sah hingga kini, nama genus ini telah bertahan sebagai julukan informal untuk fosil tersebut.
Pada 2005, taksonomi dan filogeni untuk spesimen ini masih belum pasti, meskipun kebanyakan ahli paleoantropologi mempertimbangkan mereka terkait dengan Homo erectus dalam beberapa cara.
Namun, nama Homo palaeojavanicus dan bahkan palaeojavanicus Australopithecus kadang-kadang digunakan juga, menunjukkan ketidakpastian klasifikasi.
Yang menarik adalah bahwa dulunya ‘orang-orang ini’ dianggap sebagai raksasa, meskipun tidak berdasar.
Setelah penemuan fosil tengkorak di Swartkrans, 1948 (SK48), nama Meganthropus africanus kembali digunakan. Namun, spesimen yang sekarang secara resmi dikenal adalah sebagai Paranthropus robustus dan nama-nama sebelumnya adalah sinonim yang baru.
Beberapa penemuan disertai oleh bukti menggunakan alat mirip dengan Homo erectus. Ini adalah alasan yang sering dikaitkan dengan spesies itu.
Ciri-ciri Meganthropus Erectus:
  • Memiliki tulang pipi yang tebal
  • Memiliki otot kunyah yang kuat
  • Memiliki tonjolan kening yang menyolok
  • Memiliki tonjolan belakang yang tajam
  • Tidak memiliki dagu
  • Memiliki perawakan yang tegap
  • Memakan jenis tumbuhan
  • Hidup antara 2 sampai 1 juta tahun yang lalu
  • Badannya tegak
  • Hidup mengumpulkan makanan
  • Rahangnya kuat
Fosil yang ditemukan
Jumlah penemuan fosil ini relatif kecil, dan itu adalah kemungkinan bahwa mereka adalah kumpulan paraphyletic. Karenanya, mereka akan dibahas secara rinci dan secara terpisah.
Meganthropus A / Sangiran 6
Ini fragmen rahang yang besar, pertama kali ditemukan pada 1941 oleh Von Koenigswald . Koenigswald ditangkap oleh Jepang dalam Perang Dunia II, tapi berhasil mengirim cast rahang untuk Franz Weidenreich .
Weidenreich menjelaskan dan memberi nama spesimen pada tahun 1945, dan terpana dengan ukurannya.
Kemudian hominid ini adalah hominid yang memiliki rahang terbesar yang dikenal. Rahang itu kira-kira sama tingginya dengan gorila tetapi memiliki bentuk yang berbeda.
Sedangkan antropoid dengan mandibula (rahang) memiliki tinggi yang terbesar di simfisis, yaitu di mana dua rahang bawah bertemu, hal ini tidak terjadi di Sangiran-6, di mana ketinggian terbesar terlihat di sekitar posisi pertama molar (M1).
Weidenreich menganggap ini adalah gigantisme acromegalic, tapi akhirnya tidak menggolongkannya karena tidak memiliki fitur khas seperti dagu yang menonjol berlebihan dan giginya yang kecil dibandingkan dengan ukuran rahang itu sendiri.
Weidenreich tidak pernah membuat perkiraan ukuran langsung dari hominid ini berasal, namun mengatakan itu 2/3 ukuran Gigantopithecus , yang dua kali lebih besar sebagai gorila, yang membuatnya seperti setinggi sekitar 8 kaki (2,44 m) tinggi. Tulang rahangnya digunakan dalam bagian dari rekonstruksi tengkorak Grover Krantz, yang hanya setinggi 8,5 inci (21 cm).
Meganthropus B / Sangiran 8
Ini adalah fragmen rahang lain yang dijelaskan oleh Marks pada tahun 1953. Saat itu ukurannya hampir sama dan bentuknya seperti mandibula asli, tetapi juga kondisinya rusak parah. Temuan terbaru oleh tim Jepang dan Indonesia memperbaiki fosil yang sudah dewasa ini dan menunjukkan spesimen inilebih kecil dari spesimen yang diketahui H. Homo.
Anehnya, spesimen itu memiliki beberapa ciri unik untuk mandibula yang ditemukan pertama dan tidak dikenal di H. Homo. Tidak ada perkiraan ukuran yang belum pasti.
Meganthropus C / Sangiran 33/BK 7905
Ini fragmen mandibula yang ditemukan pada tahun 1979, dan memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan mandibula yang sebelumnya ditemukan. Hubungannya dengan Meganthropus tampaknya menjadi yang paling lemah dari penemuan mandibula.
Meganthropus D
Mandibula ini diakuisisi oleh Sartono pada tahun 1993, dan berkisar antara 1,4 dan 0,9 juta tahun lalu. Bagian ramus rusak parah, tetapi fragmen mandibula relatif terluka, meskipun rincian dari gigi telah hilang.
Hal ini sedikit lebih kecil dari Meganthropus-A dan sangat mirip dalam bentuknya. Sartono, Tyler, dan Krantz sepakat bahwa Meganthropus-A dan D sangat mungkin merepresentasikan dari spesies yang sama.
Meganthropus I / Sangiran 27
Spesimen Tyler ini digambarkan sebagai tengkorak yang hampir lengkap tapi hancur dalam batas ukuran Meganthropus dan di luar batas (diasumsikan) H. Homo. Spesimen ini tidak memiliki jendolan ganda yang hampir bertemu di atas tempurung kepala dan punggung nuchal sangat tebal.
Meganthropus II / Sangiran 31
Ini fragmen tengkorak yang pertama kali dijelaskan oleh Sartono pada tahun 1982. Analisis Tyler sampai pada kesimpulan bahwa itu adalahkisaran normalnya H. Homo. Tempurung kepala lebih dalam, lebih rendah berkubah, dan lebih luas daripada sebelumnya spesimen sebelumnya yang ditemukan. Ia memiliki sagittal crest yang sama atau punggung temporal ganda dengan kapasitas tengkorak sekitar 800-1000cc.
Sejak presentasi pada pertemuan AAPA pada tahun 1993, rekonstruksi Tyler Sangiran 31 telah diterima oleh banyak pihak.
Seperti kebanyakan fosil yang rusak berat, tetapi mengingat kelengkapan tengkorak wajahnya maka kemungkinan kesalahan dalam rekonstruksi sangatlah kecil.
Rekonstruksi Tyler diterima pada Sangiran 31 menunjukkan punggung doubleor ganda. Dalam kedua kasus itu, otot-otot temporalis meluas ke atas parietalis dimana keduanya hampir menyatu. Tidak ada spesimen Homo erectus lainnya yang menunjukkan sifat seperti ini. Rekonstruksi Krantz yang membuat Sangiran 31 Homo habilis adalah raksasa, diragukan.
Meganthropus III
Ini adalah satu lagi fosil dengan hubungan yang renggang untuk Meganthropus. Ini adalah apa yang tampaknya menjadi bagian posterior kranium hominid, fosil berukuran sekitar 10 hingga 7 cm.
Telah dijelaskan oleh Tyler (1996), yang menemukan bahwa sudut oksipital seluruh tempurung kepala harus berada di sekitar 120 °, menurut dia akan keluar dari rentang masa yang dikenal oleh Homo erectus , yang terakhir memiliki lebih banyak oksiput yang miring .
Namun bagaimanapun penafsirannya tentang fragmen tengkorak itu, saat ditanya oleh pihak berwenang lain menjadikannya keraguan, bahwa fragmen itu benar-benar mewakili bagian dari tengkorak yang telah ditafsirkan oleh Tyler.

Di Canio Terus Tuntun 'Kucing Hitam' Menuju Zona Aman

 
Sunderland - Paolo Di Canio didatangkan ke Sunderland untuk menyelamatkan klub itu dari ancaman degradasi. Meski misi belum tuntas, Di Canio sudah terbukti mampu membawa angin segar untuk 'Kucing Hitam'.

Sunderland baru saja memetik kemenangan keduanya di bawah arahan Di Canio setelah mengatasi Everton dengan skor 1-0 di Stadium of Lights, Sabtu (20/4/2013).

Dengan hasil tersebut maka Di Canio, yang diikat Sunderland dengan kontrak selama 2,5 tahun pada 31 Maret lalu, sudah melewati tiga pertandingannya di klub itu dengan catatan satu kekalahan dan kemudian dua kemenangan beruntun.

Setelah pekan lalu juga berjaya, dengan skor 3-0 atas Newcastle United, kemenangan teranyar atas Everton sudah membawa Sunderland naik ke posisi 14 dengan 37 poin, atau terpaut enam angka dari Wigan yang menghuni posisi teratas zona maut.

Atas indikasi positif tersebut, kredit dalam porsi cukup besar niscaya patut diterima oleh Di Canio yang setidaknya tampak sudah mampu membangkitkan semangat para pemain Sunderland.

"Paolo Di Canio sudah demikian fantastis. Ia ingin konsentrasi penuh. Para pemain telah menyukainya karena mereka sadar kalau dia ingin tim terus tumbuh bersamanya," komentar kapten Sunderland John O'Shea di BBC.

Tentu saja pekerjaan Di Canio musim ini belumlah selesai. Masih ada empat laga sisa untuk dijalani Sunderland, dengan tim-tim lain, khususnya Wigan yang masih punya lima laga sisa, pun juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mengamankan diri.

"Kami telah melakukan sebuah pekerjaan bagus. Para pemain sudah melakukan pekerjaan bagus dalam beberapa pekan terakhir dan inilah hasilnya," kata Di Canio.

"Saya adalah seorang pesepakbola yang pernah bermain di banyak klub dan tak mudah ketika ada pergantian. Para pemain kini bisa tersenyum."

"Tapi 37 poin belumlah cukup. Jika Wigan memenangi pertandingan sisanya mereka akan punya 34 poin dengan empat laga sisa. Hari ini merupakan sebuah langkah maju tapi pekerjaan utama kami belum selesai," serunya.



(krs/cas)

Kemenangan Penting untuk The Gunners

 
London - Arsenal sukses mengalahkan Fulham saat melakoni laga lanjutan Liga Inggris. Arsene Wenger pun menyebutkan bahwa hasil ini merupakan kemenangan penting bagi The Gunners.

Gol tunggal dari Per Mertesacker menjadi penentu kemenangan 1-0 Arsenal atas Fulham dalam pertandingan yang berlangsung di Craven Cottage, Sabtu (20/4/2013) malam WIB.

Dengan tambahan tiga poin itu, 'Gudang Peluru' untuk sementara berhasil menggeser Chelsea dari posisi ketiga klasemen. Arsenal yang sudah bermain 34 kali mengumpulkan 63 poin, unggul dua angka dari The Blues yang tepat dibawahnya, tapi baru 32 kali bertanding.

Dengan fakta bahwa Arsenal masih bersaing untuk memperebutkan satu tiket untuk berlaga di Liga Champions musim depan, Wenger pun berujar kemenangan ini penting bagi tim asal London itu.

"Ya, (pertandingan) itu sulit sampai akhir karena kami tidak bisa mencetak gol kedua. Saya merasa kami lebih berhati-hati di babak kedua," jelas Wenger di situs resmi Arsenal.

"Pada 10 menit terakhir laga menjadi saat yang paling menegangkan karena mereka mulai bermain direct."

"Mereka mempunyai banyak bola berbahaya di dalam kotak penalti, dan itu sulit (di antisipasi). Tapi, itu tetaplah kemenangan yang penting bagi kami," imbuhnya.

(cas/krs)

Lazio Sedang Menurun

 
Roma - Sempat tak terkalahkan dalam 16 pertandingan berturut-turut di paruh pertama, performa Lazio mendekati akhir musim malah menurun.

Dalam laga terakhirnya tadi malam, atau Minggu (21/4/2013) dinihari WIB, pasukan Biancocelesti kalah 0-1 di markas Udinese dalam lanjutan Serie A.

Itu adalah kekalahan kelima yang diderita Cristian Ledesma dkk. dari tujuh pertandingan terakhirnya di kompetisi domestik. Efeknya, mereka harus berusaha lebih keras lagi apabila masih bertekad meraih satu tiket ke Liga Champions musim depan.

Di klasemen sementara tim asuhan Vladimir Petkovic itu saat ini ada di peringkat kelima dengan nilai 51 dari 33 partai. Mereka terpaut delapan poin dari AC Milan di posisi ketiga, dan empat angka dari Fiorentina yang berada persis di atasnya.

Penurunan grafik Lazio di Serie A terjadi mulai akhir Januari, sejak dikalahkan Chievo di gionata 22. Padahal, sebelum itu mereka mencatat rekor fantastis, tak pernah kalah 16 kali berturut-turut di semua kompetisi.

Setelah ditekuk Chievo, dari 11 pertandingan liga berikutnya Lazio hanya menang dua kali, seri dua kali, dan kalah sampai tujuh kali. Di bulan ini (April) Lazio juga akhirnya tersingkir di Europa League setelah kalah 0-2 dan hanya bermain imbang 1-1 melawan Fenerbahce di babak perempatfinal.

"Dari rangkaian hasil yang kami dapat, ini adalah periode negatif buat kami, dan kami harus menganalisisnya," tutur Petkovic seusai laga melawan Udinese.

"Beberapa pemain kami sedang kurang tajam, misalnya Hernanes dan Cristian Ledesma. Tapi kami harus belajar untuk menang walaupun keadaannya sedang tidak bagus."

Walaupun performanya sedang menurun, namun kans Lazio untuk finis tiga besar masih terbuka. Mereka juga berkesempatan meraih satu gelar juara karena akan tampil di final Coppa Italia (melawan AS Roma) pada akhir Mei.

"Kami sedang membayar harga sebuah level psikologis," sambung Petkovic kepada Sky Sport Italia. "Kami kehilangan konsentrasi yang mana tidak seharusnya dilakukan oleh tim besar. Kami harus memperbaiki ini."



(a2s/ads)